25 June 2008

22



Hari Selasa, 24 Juni 1986 sekitar jam 6-7 pagi, adalah pertama kalinya saya menghirup udara di bumi. Ini berdasarkan cerita Bapak-Ibuku yang pada waktu itu, sebagai orang tua, sangat berbahagia atas kelahiran anak laki-lakinya (yg lucu dan menggemaskan hehe...). Tentu saja saya sendiri tidak ingat kejadian pada saat itu.


Dan hari ini, hari Selasa (juga) 24 Juni 2008, saya genap berusia 22 tahun! Agak sedih juga kalau melihat umur yang sudah 22 tapi belum bisa memberi sumbangan apa-apa. Sudah 22 tapi belum jelas betul mau kemana. Tapi, saya ingin bersyukur. Bersyukur atas apa yang ada saat ini. Atas berbagai milestone penting dalam hidup yang sudah terlalui. Atas berbagai nikmat-Nya yang tentu tidak akan sanggup saya menghitungnya.


Sekarang, saya ingin sedikit bernostalgia ke masa kecil. Bukan untuk berhenti pada romantisme masa lalu. Tapi, sekedar menengok ke belakang. Life must be understood backward, but it must be lived forward (saya lupa ini kata2 siapa).


Salah satu hal yang masih saya ingat dari masa kecilku dulu adalah tentang saya yang ‘telat’ disapih. Saat teman-teman sepantaran saya sudah berhenti minum ASI pada waktu itu, saya masih lanjut terus. Ini sering jadi bahan ejekan mereka pada waktu itu (anak kecil memang suka ejek2an... hehe...). Sebenarnya saya sudah pernah disapih bareng dengan anak-anak yang lain, tapi saya malah sering nangis (dasar...). Akhirnya, ya lanjut terus sampai suatu saat, saya minta berhenti dengan sendirinya.


Momen lain yang sangat saya ingat adalah masa-masa bermain. Saya tinggal di desa, jadi banyak permainan tradisional yang masih sering dimainkan anak-anak –termasuk saya, pada waktu itu. Ada gobak sodor, sudamanda, dakon,benthik, nekeran, jamuran, bas-basan, dam-daman, boi-boinan, beteng-betengan, dll (namanya memang banyak yg pake kata ulang + akhiran –an). Kalau saya lihat, sekarang ini permainan-permainan itu sudah jarang dimainkan. Saya juga masih ingat saat masih suka main di pepohonan jambu (jambu biji, jambu susu, dan jambu monyet) di dekat sungai di belakang desa. Termasuk kejadian saat saya jatuh menuruni jalan terjal di bibir sungai yang membuat saya mengalami trauma ketinggian selama beberapa waktu.


Saya merasa sangat beruntung karena sewaktu kecil mendapat kenang-kenangan beberapa bendel majalah anak dari mas-mas dan mbak-mbak KKN yang mondok di tempatku. Saya rasa, pada saat itulah saya mulai senang membaca. Sampai sekarang ini.


Yah, sedikit flashback ke masa kecil. Hanya sekelumit saja. Cerita lain yang lebih panjang, mungkin lain kali. Sekali lagi, saya hanya ingin bersyukur. Bahwa setiap apapun yang telah terjadi dalam hidupku sejauh ini, telah mengantarkanku menjadi diriku saat ini. Perjalanan masih panjang. Masih banyak hal yang harus diperbaiki. Masih banyak mimpi-mimpi yang harus digenapi.


22 tahun sudah, semoga usiaku semakin berkah... Amiin yaa rabbal’alamiin

2 comments:

Tee said...

Happy birthday mr dadank..
All the best wishes for you..
May God always bless you with happiness..
Keep on growing for the sake of this country...

Anonymous said...

makasih Jo'...