26 September 2007

Memberi ruang untuk puisi

Ada banyak puisi yg menurutku bagus dan inspiring. Saya memang bukan pencinta puisi yang bener-bener dong dan mengerti betul jenis sastra yang satu ini, tapi setidaknya saya bisa menikmatinya. Untuk beberapa puisi saja sebenarnya. Mungkin karena jiwa puitis (apaan ini...) saya sendiri memang selama ini kurang mendapat perhatian. Tapi saya pikir gak ada salahnya, kalau mulai sekarang sedikit memberi perhatian dan ruang untuk salah satu sarana pelembut hati ini. Saya pikir dalam diri saya (juga dalam diri setiap orang) memang ada jiwa puitis atau apapun lah namanya, yang bisa terasah asalkan diberi perhatian. Jadi, saya berharap hal ini tidak sia-sia, karena saya tidak sedang memberi perhatian kepada sesuatu yang tidak ada. Makanya, saya ingin sekali mengumpulkan puisi-puisi yang saya anggap bagus di blog ini.

Oiya, selama ini saya menyukai puisi-puisinya Taufik Ismail dan Emha Ainun Nadjib. Salah satu puisi yang cukup inspiring bagi saya adalah puisinya Taufik Ismail di bawah ini. Lain kali diposting puisi-puisi yang lain.


Kerendahan Hati
Taufik Ismail

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya...
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu...
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri



No comments: