Mereka, kadang-kadang, juga suka bercanda.
Ada yang bikin gemes seperti ini :
Pernah suatu kali, Fathimah berbincang-bincang dengan Ali, suaminya. Dalam perbincangan itu, Fathimah mengatakan bahwa dulu, ketika mereka belum menikah, dia pernah jatuh hati pada seorang laki-laki. Ali tentu saja agak kaget pada waktu itu. Hal itu tidak pernah ia dengar sebelumnya, dan baru ia dengar sendiri dari Fathimah, setelah mereka cukup lama menikah. Ali tentu saja sangat ingin tahu. Maka Ali langsung menanyakannya kepada Fathimah, siapakah laki-laki yang dahulu membuatnya jatuh hati itu. Dengan tersenyum kecil, Fathimah langsung menjawab, "Ali...".
Ada yang cerdas dengan situasi yang dihadapi seperti ini :
Dalam suatu pertemuan untuk menghormati penemuan mesin bicara (gramofon) dari Thomas Alfa Edison, seseorang memperkenalkan siapa Edison. Pidato pengantarnya sangat panjang dan bertele-tele. Para pendengar melihat bahwa pembicara itu seperti tidak bisa berhenti. Setelah pidato pengantar itu, Edison sendiri berpidato. Ia memulai pidatonya dengan berkata, “Saya menghaturkan terima kasih kepada bapak (pembicara terdahulu) atas pujiannya. Tetapi saya ingin memberikan koreksi. Tuhanlah yang menemukan mesin bicara. Saya hanyalah orang yang pertama kali menemukan mesin bicara yang bisa disuruh diam”.
Ada juga yang malah ‘sial’ seperti ini :
Ketika Theodore Roosevelt sedang berpidato dalam kampanye presiden, ia selalu diiterupsi oleh seorang yang selalu berteriak, “Aku demokrat, aku Demokrat.” Seperti kita tahu, Roosevelt itu tokoh partai Republik. Akhirnya Roosevelt bertanya dengan lembut, “Bolehkah saya bertanya mengapa Anda Demokrat?”.
“Kakek saya Demokrat,” jawab si pengganggu, “Bapak saya Demokrat, dan aku juga Demokrat.”
“Seandainya,” tanya Roosevelt selanjutnya, “kakek Anda keledai, bapak Anda keledai, Anda menjadi apa?”.
Khalayak terpana ketika sang pengganggu itu menjawab dengan cepat, “Republik!”.
salam, :)
No comments:
Post a Comment